Minggu, 20 Juli 2008

Kontraktor VS Pemulung

Pada suatua hari di negeri “entah dimana” seorang kontraktor sedang menikmati liburan weekendnya bersama keluarga berkeliling komplek perumahannya untuk bersosialisasi dengan tetangganya. Dia memutuskan berjalan kaki saja sekeluarga. Namun baru beberapa menit berjalan kakinya terluka karena menginjak kerikil dan tersandung batu. Ia berfikir “Ternyata jalanan di lingkungan sini jelek sekali, aq harus memperbaikinya”.

Kontraktor itu kemudian mengumpulkan seluruh anak buahnya untuk melapisi jalanan di seluruh komplek perumahannya dengan kulit Kerbau. Merekapun mulai mencari kerbau terbaik ke berbagai pelosok negeri untuk diambil kulitnya.

Ditengah-tengah kesibukannya itu ada seorang pemulung lewat dan berjalan pelan sambil melihat kesibukan orang-orang. Sembari mendekati sang kontraktor tersebut berkata “yang anda butuhkan sesungguhnya adalah pelapis yang terbaik hanya untuk kedua kaki anda saja bukan?” sambil berlalu pemulung itu meninggalkan tempat itu.

Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan mengubah dunia itu.

Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia, kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yangterlibat disana, sebab, seringkali dalam pandangan kita, dunia, adalah bayangan diri kita sendiri.

Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit, atau, melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

Masalah adalah ................!

Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak kan menjadi seseorang yang sejati.

Sahabat ........


Periksalah kembali persahabatan yang pernah anda rajut. Apakah masih terbentang di sana? Atau anda telah melupakan-nya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan anda dari persahabatan. Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi; selalu mengerjakan apa pun sendiri. Memang pohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikiankah hidup yang ingin anda jalani? Bukan. Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya.

Persahabatan merupakan bagian dari hidup anda. Binalah persahabatan. Anda akan merasakan betapa kayanya hidup anda. Berbagi kesedihan pada sahabat, mengurangi kesedihan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.

Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Dan sahabat anda yang terdekat adalah keluarga anda. Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan beban anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan. Di sana anda belajar menghindari hal-hal yang tidak anda setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman, mati pun sendiri.


Wisdom Of The Day

Manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu
mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu ialah
orang yang mendapatkan banyak teman tetapi
menyia-nyiakannya.

Jumat, 18 Juli 2008

Gagal ..... Siapa Takut !!!!


Apakah anda takut gagal? Sedemikian takutnya sampai anda tidak berusaha untuk mencoba? Coba anda pikirkan kembali,hal tersebut benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba barang sekalipun, sebenarnya anda sudah gagal. Jadi rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.
Apakah anda merasa takut? Coba perhatikan rasa takut anda.Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut membuat anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat anda mampu mengatasi tantangan tersulit.Tidak ada yang mampu mendorong sumber daya dalam diri anda -lebih dari rasa takut.

Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong anda maju, bukan untuk menahan anda. Biarkan rasa takut mengajarkan anda.Biarkan rasa takut mempersiapkan anda. Tetapi jangan membuat rasa takut menghentikan anda. Saat rasa takut menahan anda, coba perhatikan baik-baik apa yang menyebabkan rasa takut -dan anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.

Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mulai bertindak. Bila anda sudah mencoba - dan ternyata gagal, anda memperolehsesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali.
Anda tidak akan pernah gagal bila anda terus berusaha.

Aneh ya .............

"Assalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarakaatukh, Dunia memang aneh", Gumam Pak Ustadz

"Apanya yang aneh Pak?" Tanya penulis yang fakir ini.

"Tidakkah kamu perhatikan di sekelilingmu, bahwa dunia menjadi terbolak-balik, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan, sesuatu yang wajar dan seharusnya malah dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa. Coba anda rasakan sendiri, nanti Maghrib, anda ke masjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang anda miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu kamu berjalan kemari, nanti kamu ceritakan apa yang kamu alami" Kata Pak Ustadz.

Tanpa banyak tanya, penulis melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz, menjelang maghrib, penulis bersiap dengan mengenakan peci, pakaian rapi dan wewangian dan berjalan menuju masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumah.

Belum setengah perjalanan, penulis berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya. "Aduh, tumben nih rapih banget, kayak pak ustadz, mau kemana sih?" tanya ibu muda itu.

Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal, tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya; "Kenapa orang yang hendak pergi ke masjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin?
Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja?

Kenapa orang ke masjid dianggap aneh? Orang yang pergi ke masjid akan terasa "aneh" ketika
orang-orang lain justru tengah asik nonton sinetron "Intan" atau siaran langsung AFCup.

Orang ke masjid akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol dipinggir jalan dengan suara lantang seolah meningkahi suara panggilan adzan.

Orang ke masjid terasa "aneh" ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor kehujanan.

Ketika hal itu penulis ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum,
"Kamu akan banyak menjumpai "keanehan-keanehan" lain disekitarmu" , kata Pak Ustadz.

"Keanehan-keanehan" disekitar kita?

Cobalah ketika kita datang ke kantor, kita lakukan shalat sunah Dhuha, pasti akan nampak "aneh" ditengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol.

Cobalah kita shalat Dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa "aneh", karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir waktu.

Cobalah berdzikir atau tadabur Al Qur'an ba'da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat.
Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman. Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya, yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat. Aneh bukan?

Cobalah hari ini shalat Jum'at lebih awal, akan terasa aneh, karena masjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah kedua menjelang selesai.

Cobalah anda kirim artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akan terasa aneh ditengah-tengah kiriman e-mail yang berisi humor, plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test, test saja.

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat Al Qur'an, pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya.

Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang "aneh" selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari'at dan tata nilai serta norma yang benar.

Jangan takut "ditumbenin" ketika kita pergi ke masjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al qur'an (Al A'raf:31).

Jangan takut dikatakan "sok alim" ketika kita lakukan shalat Dhuha dikantor, wong itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul tak karuan.

Jangan takut dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman.
"Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan diwaktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa*).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman" (An Nisaa:103)*

Jangan takut untuk shalat Jum'at di shaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. ....
"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli [1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui". (Al Jumu'ah:9)

(1475- Maksudnya: apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan dihari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalkan semua pekerjaannya) .

Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat Al Qur'an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan; *Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah*, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang
yang menyerah diri?" (Fusshilat:33)

Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali seru, sekali kirim artikel lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita....

Kalau yang kirim e-mail humor saja, gambar-maaf- porno, gue/elu saja, atau test-test saja bisa kirim e-mail setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, aneh nggak sih?

Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lha wong itu yang disuruh kok, "Sampaikan dariku walau satu ayat"

Jangan takut baca e-mail dari siapapun, selama e-mail itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan. Kita tidak harus baca e-mail dari orang-orang terkenal, e-mail dari manajer atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja, atau dari e-mail yang isinya asal kirim saja.
Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.

Lakukan "keanehan-keanehan" yang dituntun manhaj dan syari'at yang benar.

Kenakan jilbab dengan teguh dan sempurna, meskipun itu akan serasa aneh ditengah orang-orang yang berbikini dan ber-U can see.

Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur'an & Hadist), meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral.

Lagian kenapa kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia langka" jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelematkan kita (di Yaumul Akhir, Yaumul Hisab dan akhirat kelak)...

Selamat jadi orang aneh yang bersyari'at dan bermanhaj yang benar...

Wassalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarakaatukh

Cuman Duri kok ............

Sepulang dari pasar, dua bocah kecil kakak beradik berjalan menyusuri jalan kampung menuju rumahnya. Di tengah perjalanan sang adik mengaduh kesakitan. Sesuatu menusuk kakinya dan menghentikan langkahnya. Ia menjerit, menangis tak kuasa menahan rasa sakit setengah tergeletak di tanah.

Si kecil terus memegangi kakinya, sedangkan abangnya hanya tersenyum menyaksikan polah adiknya yang dianggapnya berlebihan. Tanpa sedikitpun rasa panik, ia memegang kaki adiknya dan mencari sumber rasa sakit itu. Tak setetes pun darah keluar dari kaki adiknya, ia pun tersenyum dan berkata, “Cuma duri kok dik, sini abang keluarkan durinya,” si abang mencoba menenangkan.

Bukannya tenang, si adik malah semakin histeris. Ia takut abangnya akan mencongkel kakinya dengan pisau, atau bahkan memotong kakinya. Tangisnya semakin keras berusaha memertahankan kakinya, tak ingin seorang pun menyentuh luka di kakinya. Sempat ia meminta abangnya agar menggendongnya saja sampai di rumah, atau setidaknya menunggu sampai rasa sakitnya hilang sehingga ia merasa mampu berjalan kembali.

Namun tak berapa lama, tangis itu berhenti dan hanya terdengar sesegukan kecil saja. Rupanya, bayangan buruk yang akan terjadi pada kakinya hilang ketika si abang hanya mengeluarkan semata peniti yang dipakainya sebagai pengganti kancing kemejanya yang hilang.

Perlahan dan penuh kehati-hatian si abang mengeluarkan duri di kaki adiknya. Dan beberapa menit kemudian, duri pun berhasil dikeluarkan, “tidak perlu memotong kakimu kan?” kali ini seulas senyum yang tergambar di wajah adiknya.

***

Duri kecil yang menusuk di kaki, tak semestinya membuat perjalanan terhenti sama sekali. Berhenti sejenak, keluarkan durinya dan lanjutkan perjalanan. Duri kecil hanya menusuk bagian sangat kecil dari telapak kaki. Untuk menghilangkan durinya, tak pula harus memotong kaki karena itu semakin menimbulkan rasa sakit yang lebih.

Kemampuan kita melihat pokok masalah akan menentukan seberapa tepat kita mengambil keputusan dalam mengambil tindakan guna menyelesaikan masalah tersebut. Jangan pernah memandang masalah kecil dengan kaca pembesar, ia akan terlihat sangat besar dan terasa sulit dicari jalan keluarnya.

Tidak perlu membakar rumah hanya untuk mencari bangkai tikus yang mengganggu seisi rumah. Endus saja sumber baunya dan segera singkirkan bangkainya, bau tak sedap pun pasti hilang.

Sayangnya, sebagian dari kita masih sering terjebak pada kondisi dimana masalah senantiasa terlihat lebih besar dari kemampuan yang kita miliki untuk menyelesaikannya. Sungguh, bakteri pun selalu terlihat lebih besar di mikroskop. Padahal dengan mata biasa, ia takkan terlihat. Sebenarnya, kita sendirilah yang kerap menjadikan masalah itu seolah lebih besar dari keadaan sesungguhnya.

Mensyukuri Apa Saja



Anda wajib mensyukuri apa pun yang menimpa anda. Ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa anda tidak realistis. Namun, sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri anda dari kecemasan atas kesalahan.

Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup anda selain sikap bersyukur. Semakin banyak anda bersyukur semakin banyak anda menerima.Semakin banyak anda mengingkari, semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri anda. Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya.

Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya. Karena, anda takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah.Anda berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha anda lakukan karena anda melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di pandangan anda.


Keluarga muslim Masa kini

1.KETIKA AKAN MENIKAH

JANGANLAH MENCARI ISTERI, TETAPI CARILAH IBU BAGI ANAK-ANAK KITA.

JANGANLAH MENCARI SUAMI, TETAPI CARILAH AYAH BAGI ANAK-ANAK KITA.

2. KETIKA MELAMAR

ANDA BUKAN SEDANG MEMINTA KEPADA ORANGTUA/WALI SI GADIS, TETAPI MEMINTA KEPADA ALLOH MELALUI ORANGTUA/WALI SI GADIS.


3. KETIKA AKAD NIKAH

ANDA BERDUA BUKAN MENIKAH DI HADAPAN PENGHULU, TETAPI MENIKAH DI HADAPAN ALLAH.


4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN

CATAT DAN HITUNG SEMUA TAMU YANG DATANG UNTUK MENDO’AKAN ANDA, KARENA ANDA HARUS BERPIKIR UNTUK MENGUNDANG MEREKA SEMUA DAN MEMINTA MAAF APABILA ANDA BERPIKIR UNTUK BERCERAI KARENA MENYIA-NYIAKAN DO’A MEREKA.


5. SEJAK MALAM PERTAMA

BERSYUKUR

DAN

BERSABARLAH

ANDA ADALAH SEPASANG ANAK MANUSIA DAN BUKAN SEPASANG MALAIKAT


6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA

SADARILAH BAHWA JALAN YANG AKAN DILALUI TIDAK MELULU JALAN BERTABUR BUNGA TAPI JUGA SEMAK BELUKAR YANG PENUH DENGAN ONAK DAN DURI


7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG

JANGAN SALING BERLEPAS TANGAN, TAPI SEBALIKNYA JUSTERU SEMAKIN ERAT BERPEGANGAN TANGAN.


8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK

CINTAILAH ISTERI ATAU SUAMI ANDA 100%.


9. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK

JANGAN BAGI CINTA ANDA KEPADA (SUAMI) ISTERI DAN ANAK ANDA, TETAPI CINTAILAH ISTERI ATAU SUAMI ANDA 100% DAN CINTAI ANAK-ANAK ANDA MASING-MASING 100%.


10. KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK

YAKINLAH BAHWA PINTU RIZKI AKAN TERBUKA LEBAR BERBANDING LURUS DENGAN TINGKAT KETAATAN SUAMI DAN ISTERI.


11. KETIKA EKONOMI MEMBAIK

JANGAN LUPA AKAN JASA PASANGAN HIDUP YANG SETIA MENDAMPINGI KITA SEMASA MENDERITA.


12. KETIKA ANDA ADALAH SUAMI

BOLEH BERMANJA-MANJA KEPADA ISTERI TETAPI JANGAN LUPA UNTUK BANGKIT SECARA BERTANGGUNG JAWAB APABILA ISTERI MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN ANDA.


13. KETIKA ANDA ADALAH ISTERI

TETAPLAH BERJALAN DENGAN GEMULAI DAN LEMAH LEMBUT, TETAPI SELALU BERHASIL MENYELESAIKAN SEMUA PEKERJAAN.



14. KETIKA MENDIDIK ANAK

JANGAN PERNAH BERPIKIR BAHWA ORANGTUA YANG BAIK ADALAH ORANGTUA YANG TIDAK PERNAH MARAH KEPADA ANAK, KARENA ORANGTUA YANG BAIK ADALAH ORANGTUA YANG JUJUR KEPADA ANAK.


15. KETIKA ANAK BERMASALAH

YAKINLAH BAHWA TIDAK ADA SEORANG ANAKPUN YANG TIDAK MAU BEKERJASAMA DENGAN ORANGTUA, YANG ADA ADALAH ANAK YANG MERASA TIDAK DIDENGAR OLEH ORANGTUANYA.


16. KETIKA ADA PIL

JANGAN DIMINUM, CUKUPKANLAH SUAMI SEBAGAI OBAT.


17. KETIKA ADA WIL

JANGAN DITURUTI, CUKUPLAH ISTERI SEBAGAI PELABUHAN HATI.



18. KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA

PILIHLAH POTRET KELUARGA SEKOLAH YANG BERADA DALAM PROSES PERTUMBUHAN MENUJU POTRET KELUARGA MASJID.


19. KETIKA INGIN LANGGENG HARMONIS

GUNAKANLAH FORMULA 6 K :

  1. KETAQWAAN
  2. KASIH SAYANG
  3. KESETIAAN
  4. KOMUNIKASI DIALOGIS
  5. KETERBUKAAN
  6. KEJUJURAN

Mampu?
InsyaAllah

Dibalik Kehidupan Rasulullah SAW

Dibalik Kehidupan insan
bernama: Muhammad”

Kalau ada pakaian yang koyak,
Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya.
Beliau juga memerah susu kambing
untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
Setiap kali pulang ke rumah,
bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan,
sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya
untuk membantu isterinya di dapur.

Sayidatina 'Aisyah menceritakan:
”Kalau Nabi berada di rumah,
beliau selalu membantu urusan rumahtangga.
Jika mendengar azan,
beliau cepat-cepat berangkat ke masjid,
dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sembahyang."

Pernah baginda pulang pada waktu pagi.
Tentulah baginda amat lapar waktu itu.
Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan.
Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya,
"Belum ada sarapan ya Khumaira?"
(Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang berarti 'Wahai yang kemerah-merahan')
Aisyah menjawab dengan agak serba salah,
"Belum ada apa-apa wahai Rasulullah."
Rasulullah lantas berkata,
Kalau begitu aku puasa saja hari ini."
tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.

Pernah baginda bersabda,
"sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya."
Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda sebagai
kepala keluarga.

Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu
langsung bertanya setelah selesai bersembahyang :
"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar"
"Ya Rasulullah... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh,
kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?
Kami yakin engkau sedang sakit..."
desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya.
Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.
"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?"
Lalu baginda menjawab dengan lembut,
”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."



Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan
di sebelah seorang tua
yang penuh kudis, miskin dan kotor.
Hanya diam dan bersabar
bila kain rida'nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya.
Dan dengan penuh rasa kehambaan
baginda membasuh tempat
yang dikencingi si Badwi di dalam masjid
sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.

Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt
dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah saw
menolak sama sekali rasa ketuanan.
Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH
tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain,
ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.
Ketika pintu Syurga telah terbuka,
seluas-luasnya untuk baginda,
baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari,
terus-menerus beribadah,
hingga pernah baginda terjatuh,
lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.
Fisiknya sudah tidak mampu menanggung
kemahuan jiwanya yang tinggi.


Bila ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah,
"Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?"
Jawab baginda dengan lunak,
"Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."

Belajar dari Tokoh Kartun Si Untung


Kita semua pasti kenal tokoh si Untung di komik Donal Bebek. Berlawanan dengan Donal yang selalu sial. Si Untung ini dikisahkan untung terus. Ada saja keberuntungan yang selalu menghampiri tokoh bebek yang di Amerika bernama asli Gladstone ini. Betapa enaknya hidup si
Untung. Pemalas, tidak pernah bekerja, tapi selalu lebih untung dari Donal. Jika Untung dan Donal berjalan bersama, yang tiba-tiba menemukan sekeping uang dijalan, pastilah itu si Untung. Jika Anda juga ingin selalu beruntung seperti si Untung, dont worry, ternyata beruntung itu ada ilmunya.

Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba
meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Wiseman
merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok
lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesan nya seperti main-main, bagaimana
mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung
bertindak berbeda dengan mereka yang sial.

Misalnya, dalam salah satu penelitian the Luck Project ini, Wiseman memberikan
tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam koran yang dibagikan kepada dua
kelompok tadi. Orang2 dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata 2 menit
untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok si Untung hanya
perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa?

Ya, karena sebelumnya pada halaman ke dua Wiseman telah meletakkan tulisan yang
tidak kecil berbunyi "berhenti menghitung sekarang! ada 43 gambar di koran
ini". Kelompol sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar.
Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah2 koran, Wiseman menaruh pesan lain yang
bunyinya: “berhenti menghitung sekarang dan bilang ke peneliti Anda menemukan
ini, dan menangkan $250! Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi!
Memang benar2 sial.

Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya "scientific" ini, Wiseman
menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial:

1. Sikap terhadap peluang.

Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih
peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika
peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan?

Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka
terhadap pengalaman-pengalam an baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi
dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial
baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan-
kemungkinan baru.

Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York
hendak menjual toko permata nya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza
Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: "Mr.
Buffet!" Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang
yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain. Ia berpikir jika pria di
sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di
Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permata nya. Maka Helzberg
segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet.
Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal
Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face
to face. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik
Helzberg. Betul-betul beruntung.

2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.

Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika.
Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata
sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan "hati nurani" (intuisi) daripada
hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final
decision umumnya dari "gut feeling". Yang barangkali sulit bagi orang yang
sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita
pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya
memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang
teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan
lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin
tajam.

Banyak teman saya yang bertanya, "mendengarkan intuisi" itu bagaimana?
Apakah tiba2 ada suara yang terdengar menyuruh kita melakukan sesuatu? Wah,
kalau pengalaman saya tidak seperti itu. Malah kalau tiba2 mendengar suara yg
tidak ketahuan sumbernya, bisa2 saya jatuh pingsan.

Karena ini subyektif, mungkin saja ada orang yang beneran denger suara.

Tapi kalau pengalaman saya, sesungguhnya intuisi itu sering muncul dalam
berbagai bentuk, misalnya:

- Isyarat dari badan. Anda pasti sering mengalami. "Gue kok tiba2 deg-deg an
ya, mau dapet rejeki kali", semacam itu. Badan kita sesungguhnya sering
memberi isyarat2 tertentu yang harus Anda maknakan. Misalnya Anda kok tiba2
meriang kalau mau dapet deal gede, ya diwaspadai saja kalau tiba2 meriang lagi.

- Isyarat dari perasaan. Tiba-tiba saja Anda merasakan sesuatu yang lain ketika
sedang melihat atau melakukan sesuatu. Ini yang pernah saya alami. Contohnya,
waktu saya masih kuliah, saya suka merasa tiba-tiba excited setiap kali
melintasi kantor perusahaan tertentu. Beberapa tahun kemudian saya ternyata
bekerja di kantor tersebut. Ini masih terjadi untuk beberapa hal lain.

3. Selalu berharap kebaikan akan datang.

Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu
berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang
demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih
positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Coba saja Anda lakukan tes sendiri
secara sederhana, tanya orang sukses yang Anda kenal, bagaimana prospek bisnis
kedepan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.

4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik.

Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya
menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam
salah satu tes nya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkan sedang pergi
ke bank dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan
peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orang dari kelompok sial
umunya adalah: "wah sial bener ada di tengah2 perampokan begitu". Sementara
reaksi orang beruntung, misalnya adalah: "untung saya ada disana, saya bisa
menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit". Apapun situasinya
orang yg beruntung pokoknya untung terus.

Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya
menjadi keberuntungan.

Sekolah Keberuntungan.

Bagi mereka yang kurang beruntung, Prof Wiseman bahkan membuka Luck School.
Latihan yang diberikan Wiseman untuk orang2 semacam itu adalah dengan membuat
"Luck Diary", buku harian keberuntungan. Setiap hari, peserta harus mencatat
hal-hal positif atau keberuntungan yang terjadi.

Mereka dilarang keras menuliskan kesialan mereka. Awalnya mungkin sulit, tapi
begitu mereka bisa menuliskan satu keberuntungan, besok-besoknya akan semakin
mudah dan semakin banyak keberuntungan yg mereka tuliskan.

Dan ketika mereka melihat beberapa hari kebelakang Lucky Diary mereka, mereka
semakin sadar betapa beruntungnya mereka. Dan sesuai prinsip "semakin mereka memikirkan betapa mereka beruntung, maka semakin
banyak lagi lucky events yang datang pada hidup mereka".

Jadi, sesederhana itu rahasia si Untung. Ternyata semua orang juga bisa
beruntung. Termasuk termans semua.

Siap mulai menjadi si Untung?

Sebelum mengeluh ........... (pikir lagi)

Sekedar...

• Sebelum mengeluh betapa beratnya pekerjaan sampai membuat stress,
pikirkanlah mengenai para pengangguran yg tak punya kerja dan sangat
menginginkan bisa bekerja seperti anda.
• sebelum mengeluh mengenai penghasilan yg kurang
pikirkanlah mengenai orang2 yg terpaksa mengemis di pinggir jalan demi
sesuap nasi.
• sebelum mengeluh, betapa kecil dan tak nyaman nya rumah kita
pikirkanlah betapa banyak orang yg tak punya tempat berteduh sekalipun.
• sebelum mengeluh, betapa repotnya mengurus anak,
pikirkanlah betapa banyak keluarga yg begitu berharap dikarunia anak
• sebelum mengeluh , betapa banyak nya masalah kehidupan sehari hari,
pikirkanlah betapa banyak orang yg telah meninggalkan dunia yg fana ini.
• Sebelum mengeluh , betapa banyak masalah dalam keluarga ( suami/istri )
pikirkanlah betapa banyak juga orang2 yg tak berkeluarga atau sudah tak
berkeluarga lagi.
• sebelum menuduh / men jelek2 an orang lain
pikirkanlah betapa tak ada orang yang hidup tanpa kesalahan dan kita
sendiri pun
tidak lah sempurna pula.
• sebelum mengeluh mengapa diri ini tak cantik / tampan seperti para
selebritis
pikirkanlah betapa banyak orang yg terlahir cacat / abnormal
• sebelum mengeluh betapa orang lain lebih bahagia / beruntung
daripada kita ,
pikirkanlah betapa sebenarnya telah banyak pula kenikmatan yg telah
diberikan pada
kita kesehatan , waktu luang dan hidup , adalah karunia yg sering
dilupakan orang.
• sebelum mengeluh mengenai suatu hal
pikirkanlah betapa sebenarnya anda telah mendapatkan pula hal yg
berharga lainnya
dan betapa banyak orang lain yg tak seberuntung kita , dalam hal2
tertentu.


"namun demikianlah sifat manusia, tak pernah puas dan sering lupa
untuk bersyukur"
"BETAPA TUHAN YANG MAHA PENGASIH, SEBENARNYA
TELAH BANYAK MEMBERI KARUNIA PADA KITA SEMUA"

Renungi ....

Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang sangat bagus untuk kita, mari
kita renungkan bersama.


1. Pelajaran Penting ke-1

Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz
mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua
kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz,
sampai pada soal yang terakhir.
Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi
petugas pembersih sekolah ?.
Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini.
Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya
tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu
saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang
rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan
"dihitung" atau tidak.
"Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu,
kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu
perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman,
atau sekilas "hallo"!
Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian
tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".

2. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan

Malam itu , pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi
yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama .
Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir
seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini
sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba
menghentikan setiap mobil yang lewat.
Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti
untuk menolong ibu ini.
Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an,
yaitu pada saat itu.
Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat,
untuk mendapatkan
pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi.
Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang
alamat si pemuda itu, menulisnya,
lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan
tiba-tiba pintu rumah pemuda
bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang
ternyata kiriman sebuah
televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya.
Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : "
Terima kasih nak, karena membantuku
di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi
juga jiwaku.
Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda,
saya masih sempat untuk hadir
disisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati
anda,karena membantu saya
dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole.

Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA

3. Pelajaran penting ke-3 :Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua
yang anda layani.

Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak
laki-laki umur 10-an tahun
masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita
menghampiri, dan memberikan
air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,...
harga satu ice cream sundae?" katanya.
"50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi
sakunya dan menghitung dan mempelajari
koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja
berapa?"
katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain
sudah mulai banyak...
dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil
uring-uringan.

Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi
dikantongnya. "Bu... saya pesen
yang ice cream biasa saja ya..."ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa
ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus
melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di
kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk
membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu.
Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin
10-sen
dan 5 buah koin 1-sen. Anda bis a lihat... anak kecil ini tidak bisa
pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang
pelayan uang tip yang "layak"..... .


4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah
batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi,
untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat,
untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang,
kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan
jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan
jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang
petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin
dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba
memindahkan batu itu kepinggir jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong,
akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu.
Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu
tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat
yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau
menyingkirkan batu tersebut dari jalan.
Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah
bisa mengerti.
Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang
bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.

5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan.

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di
sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang
bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang.
Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil
yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang
sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan
penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan
situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya
apakah ia siap
memberikan darahnya kepada kakak perempuannya.
Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas
panjang dan berkata
"Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa
menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini
berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai
memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang.
Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang
bergetar...katanya
"Apakah saya akan langsung mati dokter...?" Rupanya si kecil sedikit
salah pengertian.
Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk
menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... .

Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan

MANGKUK TAK BERALAS

Seorang raja bersama pengiringnya keluar dari istananya untuk
menikmati udara pagi. Di keramaian, ia berpapasan dengan seorang
pengemis. Sang raja menyapa pengemis ini, "Apa yang engkau inginkan dari dariku?"
Si pengemis itu tersenyum dan berkata, "Tuanku bertanya, seakan-akan
tuanku dapat memenuhi permintaan hamba." Sang raja terkejut, ia merasa
tertantang, "Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!"

Maka menjawablah sang pengemis,"Berpikirlah dua kali, wahai tuanku,
sebelum tuanku menjanjikan apa-apa." Rupanya sang pengemis bukanlah
sembarang pengemis. Namun raja tidak merasakan hal itu. Timbul rasa
angkuh dan tak senang pada diri raja, karena mendapat nasihat dari
seorang pengemis. "Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi permintaanmu.
Apapun juga! Aku adalah raja yang paling berkuasa dan kaya-raya."

Dengan penuh kepolosan dan kesederhanaan si pengemis itu mengangsurkan
mangkuk penadah sedekah,"Tuanku dapat mengisi penuh mangkuk ini dengan
apa yang tuanku inginkan." Bukan main! Raja menjadi geram mendengar
'tantangan' pengemis dihadapannya. Segera ia memerintahkan bendahara
kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk pengemis
kurang ajar ini dengan emas!

Kemudian bendahara menuangkan emas dari pundi-pundi besar yang di
bawanya ke dalam mangkuk sedekah sang pengemis. Anehnya, emas dalam
pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah.

Tak mau kehilangan muka di hadapan rakyatnya, sang raja terus
memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap
kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan: emas, intan berlian,
ratna mutumanikam telah habis dilahap mangkuk sedekah itu. Mangkuk itu
seolah tanpa dasar, berlubang.

Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si
pengemis bukan pengemis biasa, terbata-bata ia bertanya, "Sebelum
berlalu dari tempat ini, dapatkah tuan menjelaskan terbuat dari apakah
mangkuk sedekah ini?"

Pengemis itu menjawab sambil tersenyum, "Mangkuk itu terbuat dari
keinginan manusia yang tanpa batas. Itulah yang mendorong manusia
senantiasa bergelut dalam hidupnya. Ada kegembiraan, gairah memuncak
di hati, pengalaman yang mengasyikkan kala engkau menginginkan
sesuatu. Ketika akhirnya engkau telah mendapatkan keinginan itu, semua
yang telah kau dapatkan itu, seolah tidak ada lagi artinya bagimu.
Semuanya hilang ibarat emas intan berlian yang masuk dalam mangkuk
yang tak beralas itu.
Kegembiraan, gairah, dan pengalaman yang mengasyikkan itu hanya
tatkala dalam proses untuk mendapatkan keinginan. Begitu saja
seterusnya, selalu kemudian datang keinginan baru. Orang tidak pernah
merasa puas. Ia selalu merasa kekurangan."

Raja itu bertanya lagi, "Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk
itu?" "Tentu ada, yaitu Rasa Syukur" ucap sang pengemis itu, sambil ia
berjalan kemudian menghilang dari mata khalayak.