Jumat, 18 Juli 2008

Renungi ....

Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang sangat bagus untuk kita, mari
kita renungkan bersama.


1. Pelajaran Penting ke-1

Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz
mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua
kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz,
sampai pada soal yang terakhir.
Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi
petugas pembersih sekolah ?.
Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini.
Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya
tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu
saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang
rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan
"dihitung" atau tidak.
"Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu,
kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu
perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman,
atau sekilas "hallo"!
Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian
tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".

2. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan

Malam itu , pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi
yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama .
Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir
seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini
sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba
menghentikan setiap mobil yang lewat.
Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti
untuk menolong ibu ini.
Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an,
yaitu pada saat itu.
Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat,
untuk mendapatkan
pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi.
Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang
alamat si pemuda itu, menulisnya,
lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan
tiba-tiba pintu rumah pemuda
bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang
ternyata kiriman sebuah
televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya.
Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : "
Terima kasih nak, karena membantuku
di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi
juga jiwaku.
Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda,
saya masih sempat untuk hadir
disisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati
anda,karena membantu saya
dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole.

Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA

3. Pelajaran penting ke-3 :Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua
yang anda layani.

Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak
laki-laki umur 10-an tahun
masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita
menghampiri, dan memberikan
air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,...
harga satu ice cream sundae?" katanya.
"50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi
sakunya dan menghitung dan mempelajari
koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja
berapa?"
katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain
sudah mulai banyak...
dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil
uring-uringan.

Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi
dikantongnya. "Bu... saya pesen
yang ice cream biasa saja ya..."ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa
ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus
melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di
kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk
membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu.
Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin
10-sen
dan 5 buah koin 1-sen. Anda bis a lihat... anak kecil ini tidak bisa
pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang
pelayan uang tip yang "layak"..... .


4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah
batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi,
untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat,
untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang,
kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan
jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan
jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang
petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin
dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba
memindahkan batu itu kepinggir jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong,
akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu.
Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu
tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat
yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau
menyingkirkan batu tersebut dari jalan.
Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah
bisa mengerti.
Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang
bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.

5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan.

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di
sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang
bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang.
Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil
yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang
sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan
penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan
situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya
apakah ia siap
memberikan darahnya kepada kakak perempuannya.
Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas
panjang dan berkata
"Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa
menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini
berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai
memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang.
Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang
bergetar...katanya
"Apakah saya akan langsung mati dokter...?" Rupanya si kecil sedikit
salah pengertian.
Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk
menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... .

Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan

Tidak ada komentar: